
ANGINMAMMIRINEWS. COM-WAJO- Proyek Rekonstruksi jalan Menge – Bendoro, Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, kembali menjadi sorotan warga setempat, terkait pemasanga batu gunung pada talud yang tidak presisi
Inisial CM warga setempat mengatakan kalau Pada pemasangn batu gunung sepanjang talud tersebut terkesan kalau campuran semen yang di pergunakan tidak menjadi perekat pada susunan batu gunung tersebut, dan terlihat berongga,” katanya,Sabtu,11/10/25
Hal ini perlu menjadi perhatian para pihak terkait, karena berdasarkan fakta lapangan kalau pekerjaan talud di desa leppangeng sama dengan pekerjaan talud yang ada di Lajokka – Macero, kadar campuran semen identik dan teknik peletakan batu gunung pada talud juga sama.
Sehingga kuat dugaan kalau kedua proyek ini di kendalikan oleh orang yang sama namun beda PT. dan hal ini tentu menjadi sebuah tanda tanya besar, dan bukan lagi rahasia umum kalau proyek di wajo dikuasai cukong dari luar yang berinisial HH.
Karena itu pihak Aparat penegak hukum ( APH ) perlu nantinya melakukan investigasi penyesuai Anggaran pada setiap proyek yang di kerjakan dikabupaten wajo, karena nyaris semua anggaran proyek yang menggunakan APBD sangat tinggi
Apalagi kalau kita mengacu pada sistem tender yang diterapkan ulp sangat tidak logis kalau ada satu oknum yang bisa menguasai proyek di wajo yang inisial HH
Sebagai Informasi kalau pejabat pembuat Komitmen ( PPK) yang kami coba hubungi berkali kali tidak ada respon sampai berita ini kami publikasikan
Pelaksana Proyek ini, PT. Fayutama Jaya Karya, dengan Nilai Kontrak : Rp. 5.389.869.887,- Volume: 972 M × 5 M, pelaksanaan 131 Hari dan Supervisi : PT.Intra Persada Konsultan (tim red)
INFO TIMESUL-SEL